400 Ringgit untuk Nyawa Kim Jong-nam

Siti aisyah

Kuala Lumpur - Andreano Erwin, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia, akhirnya  diizinkan menemui Siti Aisyah, tersangka pembunuh Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, sabtu 25 Februari 2017.
Diwawancarai setelah pertemuan, Andreano menjelaskan bahwa secara umum kondisi Siti Aisyah cukup sehat. "Secara fisik kondisi Saudari SA tampak sehat. Namun secara mental kita belum mengetahui sebelum dilakukan pemeriksaan," ujar Andreno.

Andreno menuturkan bahwa berdasarkan keterangan Aisyah, dia diperlakukan dengan baik oleh pihak berwenang Malaysia. "Selama dalam tahanan polisi dia mengaku diperlakukan dengan baik, diberi makanan layak dan diperbolehkan sembahyang sesuai keyakinannya," ucap Andreno.

Mengenai kasus yang membelitnya, Andreno berujar bahwa Aisyah mengaku mengaku dibayar RM 400 atau setara Rp 1,2 juta untuk melakukan aksi jahil terhadap pria yang kemudian diketahui adalah Kim Jong-nam. Aksi itu dikatakan untuk sebuah acara tayangan televisi. "Yang dia tahu, dirinya direkrut oleh orang Korea untuk membuat acara reality show semacam video prank. Dia mengaku tidak tahu selain itu, bahkan dirinya juga mengaku tidak kenal dengan wanita Vietnam yang juga diduga terlibat dalam kasus ini."

Menurut Siti, dia disuruh dua pria bernama James dan Chan yang sosoknya mirip orang Korea atau Jepang untuk melakukan tindakan itu.
Siti menuturkan dia tidak tahu bahwa cairan yang digunakan untuk mengusap wajah Jong-nam itu adalah racun. Siti mengira cairan itu adalah baby oil.

Masih mengutip Aisyah, Andreno menyatakan beberapa kali dilatih melakukan adegan tersebut. "Dan menurut yang merekrutnya, baru di bandara Kuala Lumpur tersebut syuting sebenarnya," katanya.


No comments